Gresik. Pentingnya kerukunan dan kekompakan sesama umat islam , karena jika umat islam rukun dan kompak, maka kokohlah umat islam. Hancurnya umat islam, hancurnya agama islam karena perselisihan antar umat islam, antara LDII dengan NU, antara LDII dengan Muhammadiyah justru akan membawa mudhorot yang besar bagi umat islam. karena sudah menjadi qodarullah setiap umat itu mempunyai perbedaan, tetapi punya satu tujuan yang sama ingin bahagia dunia akhirot, masuk surga selamat dari neraka. Semangat Ukhuwah inilah yang mendasari kegiatan jalin kerukunan umat antara LDII, NU, dan Muhammadiyah di gelar di desa Lebanisuko, kecamatan Wringananom, kabupaten Gresik. Kegiatan ini diprakarsai oleh LDII Pimpinan Anak Cabang LDII desa Lebanisuko yang di dukung penuh oleh Pemerintah desa, dengan dibuktikan kehadiran semua perangkat desa, mulai dari Bapak Kepala desa, ketua BPD, Ketua RW, Ketua RT.
Kegiatan yang di kemas dengan ngaji bareng, ini selain dari tokoh masyarakat juga di hadiri tokoh dari Nu dan Muhammadiyah desa Lebanisuko.Ustadz Muh Kojin yang menyampaikan materi Makna Al-quran mengambil surat Al-hujurot ayat 10, dalam penjelasanya bahwa : “antara orang iman satu dengan yang lain itu saudara, maka tidak boleh saling menghina, merendahkan, karena jelas justru yang dihina atau direndahkan pasti lebih baik daripada yang menghina.” Bapak H. Asnan Selaku Kepala desa juga mengapresiasi kegiatan ngaji bareng seperti ini, sehingga menghilangkan prasangka, ooo yang di kaji ajaran LDII ternyata juga sama dengan Muhammadiyah dan NU, yaitu Al-quran dan Alhadits. Qur-annya juga sama, walupun sampulnya beda tapi isi nya sama, maknanya juga sama.” tutur H. asnan.
Ketua PAC LDII Bapak Mukid melaporkan kegiatan LDII di desa Lebanisuko, yang membawahi 3 masjid yaitu Almanshurin, Al-muhtadiin, dan jamus kalimosodho, dengan memiliki agenda rutin yang sama pengajian seminggu 3 kali, waktunya mulai habis magrib sampai dengan jam 8 malam. adapun materi juga sama yaitu Al-qur’an makna dan penjelasannya, adapun surat dan ayatnya diurut mulai alfatihah sampai dengan annas, agar umat islam khususnya jama’ah LDII memahami Alqur’an secara menyeluruh , tidak sepotong-potong. adapun haditsnya disesuaikan masing-masing takmir masjid setempat.
Acara yang cukup gayeng penuh khusu’ ini di tutup dengan tausyiah agama oleh H. Tawar Mulyono, dan ditutup dengan doa oleh H. Karjani. Lebih dari 200 Umat islam mengikuti kegitan ini, mualai dari remaja, dewasa, hingga manula, juga tidak ketinggalan anak-anak caberawit, karena pada dasarnya mengaji itu mulai dari lahir sampai dengan liang lahad (mati).