PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Laporan

Zulkifli Hasan: Demokrasi di Indonesia Saat ini Tidak Pancasilais

in Laporan
396
0
549
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kediri (10/3). Asrama Syarah Asma Allah Al Husna yang diadakan di Pesantren Wali Barokah telah mencapai puncaknya. Penutupan pengajian yang dihadiri 20 ribu warga LDII dan alumni Pesantren Wali Barokah dari Eropa, Asia, Australia, dan Timur Tengah, ditutup oleh Zulkifli Hasan Ketua MPR.

Selain menutup asrama, Zulkifli juga melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan, berupa Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Ia menjadi pembicara utama dalam seminar Sosialisasi Pilar MPR RI.

Menurut Zulkifli konstitusi bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa dalam berdemokrasi. Jika bangsa Barat melahirkan konstitusi dengan latar belakang ras dan agama yang seragam. Maka konstitusi yang dibuat oleh pendiri bangsa Indonesia lahir dari hasil akar sejarah yang panjang.

“Indonesia terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau, ratusan etnik, budaya, dan berbagai agama. Berbeda dengan barat dan timur. Seperti yang Bung Karno bilang, kami tidak ikut Barat dan Timur. Kami punya sistem sendiri yang kami gali dari akar sejarah bahasa kami, yaitu Pancasila,” ujarnya.

Menurut Zulkifli Hasan, Pancasila sebagai ideologi yang diterima umat muslim pada umumnya bisa mengangkat harkat martabat umat Islam bila diperjuangkan dengan cara yang benar.

Ia sangat menyayangkan umat islam yang berjuang secara radikal bahkan menjadi ekstrimis. Padahal dengan Pancasila yang menjunjung tinggi nilai permusyawaratan dan perwakilan, kedigdayaan umat Islam bisa diperjuangkan melalui jalur demokratis.

“Kita sudah memilih demokrasi. Perjuangan kita adalah dengan cara yang demokratis. Tentu akan sangat bertentangan dengan Pancasila jika itu dilalukan dengan kekerasan. Langkahnya dengan menjadi anggota DPR, menelurkan kebijakan di parlemen, dan lain sebagainya,” ia menambahkan.

Diakuinya bahwa demokrasi saat ini tidak sesuai dengan ruh pancasila. Sejak bergulirnya reformasi 17 tahun lalu, demokrasi terkesan kebablasan. Zulkifli menegaskan voting seperti saat ini hanya perwujudan dari menang-menangan, padahal cita-cita Pancasila adalah musyawarah, mufakat, gotong-royong, dan saling menyayangi, “Bukan mendominasi di atas perbedaan bangs,” papar Zulkifli.

Ia memaparkan akibat demokrasi yang berjalan sekarang, kesenjangan semakin melebar. Ibarat dua orang yang memiliki tanah sama seperti 1.000 orang dengan luas tanah yang sama seperti dua orang itu. Belum lagi proxy war menjadi ancaman melalui isu homo seks dan lesbi.

Tidak ingin bangsa Indonesia semakin rusak, MPR ingin mensosialisasikan empat pilar MPR yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Zulkifli ingin bekerja sama dengan LDII mensosialisasikan empat pilar kebangsaan di 34 provinsi yang dimulai dari Lampung.

“Merdeka adalah pintu gerbang menuju kesejahteraan. Kalau tidak merdeka kita tidak akan bersatu. Kalau tidak bersatu, maka kita tidak bisa berdaulat. Jika tidak bisa berdaulat, tidak bisa berlalu adil, kalau tidak adil tidak sejahtera itulah yang diungkapkan Bung Karno,“ ujarnya.

Berkaitan dengan kedaulatan, zulkifli Hasan mendukung apa yang dihasilkan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Ia mendukung upaya Presiden Joko Widodo yang mendorong kemerdekaan Palestina.

“Saya mendukung dan mengapresiasi upaya presiden dalam mendukung kemerdekaan palestina. Termasuk pemboikotan terhadap barang produk negara tertentu, kita tunggu kabarnya,” ujarnya sesaat sebelum berlalu.

LDII Minta Negara Memfungsikan 4 Pilar Bangsa

Dalam kesempatan penutupan asrama Syarah Asma Allah Al Husna, DPP LDII meminta negara untuk memfungsikan kembali empat pilar kebangsaan. Hal itu disampaikan Ketua DPP Prasetyo Soenaryo kepada LDII News Network (LINES).

Menurut Prasetyo, dari mukadimah UUD 45, menegaskan peraturan yang lahir dari Indonesia merdeka harus mengandung lima sila yang kait mengait. Kelima sila tersebut memiliki landasan ontologis, rasionalitas, dan aktualitas yang relevan, “Sebaik apapun kandungan nilai-nilai Pancasila dan turunan UUD 45, itu hanya keluhuran di atas kertas, jika tanpa kesungguhan untuk mendagingkan nilai-nilai itu dalam penyelenggaraan negara,” ujar Prasetyo.

Prasetyo juga mengingatkan negara harus memfungsikan empat pilar kebangsaan, karena semakin banyak warga negara Indonesia tidak lagi mengenal Pancasila. Survei Kompas pada 2008 bahkan menyebutkan 48,4 persen warga negara Indonesia usia 17-29 tahun tak dapat menyebutkan sila-sila Pancasila dengan benar.

Prasetyo juga mengingatkan agar pemerintah untuk melaksanaka sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ia meminta pemerintah membela kepentingan rakyat kecil yang kian tak berdaya terhadap pemilik modal, baik fisik maupun finansial, “Misalnya jangan lagi menggusur dan mengkambinghitamkan masyarakat miskin kota, karena membangun tidak harus menggusur,” ujar Prasetyo.

Keberpihakan terhadap rakyat kecil harus juga dilakukan di sektor kemaritiman. Pasalnya nelayan sangat sedikit yang menikmati kekayaan laut, akibat kesulitan akses BBM dan teknologi, serta finansial.

Ia menyarankan agar pemerintah memperlakukan energi, pangan, dan air sebagai komoditas strategis yang tidak bisa diserahkan kepada mekanisme pasar murni. (LC, Khoir, Foto: Ruly B/LINES).

Tags: LDIIMPRZulkifli Hasan

Related Posts

Gelar FAS 2022, LDII Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kaderisasi Berkualitas
Berita Daerah

Gelar FAS 2022, LDII Kota Kediri Tekankan Pentingnya Kaderisasi Berkualitas

by eko nuansa
December 26, 2022
0

Kediri (25/12) . Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri Kembali menggelar acara Festival Anak Sholih (FAS) di...

Read more
Laporan

Satgas MUI: Agar Terhidar dari Covid-19, Ikhtiar Harus Terus Dilakukan

by admin
July 30, 2020
0

Rilis MUI Pusat 29 Juli 20 JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan webinar berjudul “Revitalisasi Peran Ulama Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19...

Read more
Laporan

MUI Ajak Masyarakat Peduli Korban Bencana Alam

by admin
July 28, 2020
0

PERS RILIS MUI Pusat 28 Juli 20 LUWU UTARA – Tim Penanggulangan Bencana (TPB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengajak masyarakat khususnya...

Read more
Laporan

Gelar Webinar Internasional, MUI Kutuk Rencana Aneksasi Formal Israel kepada Palestina

by admin
July 17, 2020
0

Rilis-1 MUI Pusat 16 Juli 20 JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan webinar international berjudul “Stop Israel’s Imperialism” Kamis (16/07) sore. Wakil...

Read more
Laporan

Prof Azra: Masalah Palestina Tidak Akan Selesai Bila Fatah dan Hamas Tidak Bersatu

by admin
July 17, 2020
0

Rilis-3 MUI Pusat 16 Juli 20 (Jakarta) Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Prof. Azyumardi Azra menyampaikan pandangan kritisnya dalam Webinar...

Read more
Laporan

Pleno Ke-66, Wantim MUI Sampaikan Pesan tentang RUU HIP sampai Pendidikan di Era Covid-19

by admin
July 16, 2020
0

Rilis-1MUI 15 Juli 20 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan beberapa pesan terkait HIP sampai Pendidikan di Era Covid-19 dalam rapat pleno...

Read more

Trending

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru
Berita Daerah

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

2 days ago
LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern
Berita Daerah

LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern

1 week ago
Kejati Jawa Timur Berpesan Kepada Santri LDII Agar Selalu Sadar Hukum
Berita Daerah

Kejati Jawa Timur Berpesan Kepada Santri LDII Agar Selalu Sadar Hukum

1 week ago
Hindari Meningkatkan Kehamilan di Luar Nikah, Begini Solusi LDII
Berita Daerah

Hindari Meningkatkan Kehamilan di Luar Nikah, Begini Solusi LDII

2 weeks ago
LPOI dan LDII Ingin Agar Persaudaraan Umat Islam Semakin Kuat
Berita Daerah

LPOI dan LDII Ingin Agar Persaudaraan Umat Islam Semakin Kuat

3 weeks ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: 083879577604

Follow Us

Recent News

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

January 31, 2023
LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern

LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern

January 25, 2023

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy
  • Kontak

© 2021 - Managed by Nuansa Persada

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Managed by Nuansa Persada

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In