Kediri, (25/10) — Tim Verifikator Implementasi Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat Jawa Timur (IKI PESAT Jatim) 2024 melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Wali Barokah di Kota Kediri, Jumat (25/10). Ponpes ini terpilih dalam tiga besar Lomba Pesantren Sehat Jawa Timur, yang bertujuan mempromosikan citra pesantren sebagai lingkungan yang sehat dan bersih.
Ketua Tim Verifikator, Malik Afif dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, mengucapkan selamat Hari Santri Nasional kepada seluruh santri Jawa Timur, khususnya santri Ponpes Wali Barokah. “Harapannya, semua santri menjadi pribadi berkualitas dengan pola hidup sehat,” ujar Malik.
Malik menuturkan, timnya telah melakukan verifikasi di 26 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. “Ponpes Wali Barokah masuk tiga besar. Harapannya, menjadi nomor satu di Jawa Timur,” tambahnya.
Kunjungan ini bertujuan memverifikasi dokumen yang telah diajukan serta meninjau langsung penerapan kesehatan di pesantren. Menurut Malik, Pemprov Jatim meluncurkan program Pesantren Sehat agar pesantren-pesantren di provinsi ini dapat terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
Dalam program ini, Pemprov Jatim menerapkan tiga strategi, yaitu membentuk kader santri husada yang mempromosikan pola hidup sehat, memperluas pelayanan kesehatan seperti pemberian tablet tambah darah (TTD) dan screening TBC, serta menyediakan sarana kesehatan dan sanitasi yang memadai.
“Kami ingin para santri memiliki kualitas kesehatan yang baik dan menjadi contoh di masyarakat,” ujar Malik.
Selama kunjungan, Malik membagikan susu sapi kepada santri putra dan TTD kepada santri putri sebagai bagian dari inovasi SIBER DAKWAH (Aksi Bergizi Ponpes Wali Barokah). Ratusan santri turut serta meminum susu dan mengonsumsi TTD yang telah dibagikan.
Tim verifikator yang terdiri dari pejabat Biro Kesra Pemprov, Dinas Kesehatan Provinsi, Kanwil Kemenag, serta Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya (UNUSA) melakukan observasi pada berbagai aspek seperti kebijakan kesehatan, implementasi program, dan peran lintas sektor.
Malik dan tim juga berkeliling melihat fasilitas pesantren, termasuk Poskestren, asrama, sarana olahraga, sanitasi, hingga lokasi produksi roti Bakery Alqomar yang dikelola santri dan telah memiliki sertifikat halal.
“Pesantren ini sangat bersih dan rapi, sesuai standar Pesantren Sehat. Kami ingin menepis stigma bahwa pesantren kumuh dan tidak sehat,” ujar Malik.
Setelah tinjauan sekitar 90 menit, tim verifikator kembali untuk berdiskusi dan memberi masukan kepada pihak pesantren. Hadir dalam acara tersebut pejabat Kesra Pemkot Kediri, Sekretaris Dinas Kesehatan, FKUB, DPD LDII, PD Pontren Kemenag, Kepala Puskesmas Pesantren II, serta perwakilan Forkopimcam.