
Bekasi (6/7) – Memasuki tahun ajaran baru 2020 ditengah Pandemi Covid-19, Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama (Kemenag) dan rombongan menyambangi beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) tidak terkecuali Ponpes Sya’airullah di Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi Barat.
Hal ini guna memantau kesiapan Ponpes jelang tahun ajaran baru 2020 dan teknis protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang memasuki era penerapan kenormalan baru atau New Normal.
“Kami datang dalam rangka persiapan Ponpoes menuju new normal, dari proses penerimaan murid baru, pendafrannya, tempat belajar, hingga tempat ibadah.” Ujar Witdiaji, S.Kom., M.Pd, Kasie Sarana Prasarana dan Kelembagaan Subdirektorat Pendidikan Kesetaraan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama. (6/7/2020)
Ponpes Sya’airullah telah menyediakan 2 alternatif pengajaran, baik dengan sytem daring maupun tatap muka. Hal ini senada dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, beberapa waktu yang lalu memutuskan, proses pembelajaran anak usia sekolah dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring, selama masa darurat Covid-19.
Mendikbud menyebut pembelajaran daring sebagai proses beradaptasi dengan teknologi. Adaptasi dengan teknologi bagi anak-anak adalah hal yang jauh lebih mudah. Apalagi, saat ini sekolah berhadapan dengan generasi Z. Generasi yang sangat lekat dan akrab dengan gawai atau teknologi digital. Karena itu, sebenarnya anak-anak lebih mudah beradaptasi untuk menggunakan teknologi.
Ponpes Sya’airullah yang telah berdiri sejak 14 Juli 2002, telah melahirkan ribuan santri dan santriwati hasil swadaya murni warga LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) yang dikelola oleh Yayasan Sya’airullah.

Ditahun ajaran tahun ini, pihak ponpes sudah menyiapkan Aplikasi baru yang diciptakan sendiri, hal ini di sampaikan Pimpinan Ponpes H. Djupri, S.Sos., M.M dalam wawancaranya ke awak media.
“kami telah membuat aplikasi sendiri dari proses penerimaan murid baru untuk pendafrannya, test masuk, hingga aplikasi khusus para orang tua wali murid, untuk mengetahui tumbuh kembang putra putrinya semala belajar di Ponpes Sya’airullah.”
Sampai saat ini masih dilakukan proses belajar megajar dengan cara Daring dirumahnya masing-masing, hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan menunggu keputusan pemerintah. Walaupun Daring, para Guru/pengajar datang langsung ke ponpes, karena telah dikondisikan studio. (*/Aan)