Kediri (29/8). Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri, menggelar acara Seminar Nasional yang bertajuk “Meningkatkan Moderasi Beragama dalam Menyongsong Pesta Demokrasi Tahun 2024”, Selasa pagi (29/8).
Yang menghadiri kegiatan di Hotel Lotus Garden ini tidak hanya dari kalangan pejabat semata, melainkan juga akademisi atau perguruan tinggi, Ormas Islam NU, Muhammadiyah, LDII, Pondok Pesantren, Perbankan, Organisasi Kepemudaan, MUI, pimpinan partai politik, KPU serta Bawaslu.
Seminar kali ini membahas terkait keamanan dan kerukunan di tahun politik pada 2024 mendatang. Tahun 2024 dipandang sebagai tahun yang mungkin situasinya sedikit berbeda dengan tahun 2023 ini. Maka dalam menyongsong tahun politik, FKUB Kota Kediri mengundang semua komponen kekuatan sosial politik yang ada di Kota Kediri untuk menyebarkan pesan damai.
Ketua FKUB Kota Kediri Drs. H. Mochammad Salim, M.Pd. saat ditemui awak media mengatakan, harapannya pada tahun depan Kota Kediri tetap aman, damai, dan kondusif. Tidak lupa ia juga menitipkan pesan kepada para peserta pemilu partai politik agar guyub rukun bersatu padu agar mendapat Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. “Dengan memperbanyak silaturahmi antar umat beragama, masyarakat dan pemerintahan, maka kehidupan politik akan lebih baik,” kata Moh. Salim.
Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra mengatakan, dalam menyongsong pesta demokrasi di tahun 2024, tentunya akan menjadi langkah atau upaya preventif yang bisa memberikan edukasi terkait pelaksanaan ke depan. Sehingga tentunya jika melihat dari segi kepolisian, pihaknya harus tetap menjaga dan merawat keamanan yang sudah kondusif di wilayah hukum kerja.
“Polres Kediri Kota akan menggelar operasi khusus seperti pelajaran-pelajaran pesta demokrasi. Selain itu, Polres Kediri Kota juga melakukan upaya-upaya untuk tetap menjaga kerukunan masyarakat dan keamanan wilayah,” kata AKBP Teddy Chandra.
Seminar Nasional FKUB Kota Kediri menghadirkan pemateri dari Direktur Riset Setara Institute Dr. Ismail Hasani. Ia merupakan dosen hukum tata negara Fakultas Hukum dan Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. SETARA Institute adalah lembaga yang melakukan penelitian tentang Indeks Kota Toleran (IKT) di Indonesia sejak 2015 hingga kini. Dimana pada tahun 2022 lalu Kota Kediri berada di peringkat 5 dengan nilai 5,850.
Sementara itu ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh FKUB ini. Menurutnya kegiatan seperti ini bisa dikatakan sebagai ajang silahturahmi dengan melibatkan seluruh komponen masyrakat untuk menyosong Pemilu 2024.
“Biar nanti keadaan menjadi aman terkendali semuanya menjadi tentram sehingga sukses. Kalau di Kota Kediri ini keberagaman agamanya sudah terjalin dengan baik, saling mengisi dan saling mem-back up dengan baik,” puji pria nyentrik ini.
Beberapa pejabat anggota Forkopimda dan tokoh agama Kota Kediri terlihat juga ikut menghadiri acara seminar tersebut. Di antaranya Asisten Adminitrasi Umum Pemkot Kediri Tanto Wijohari, Kepala Kantor Kesbangpol Kota Kediri Bagus Hermawan, Pasiops Kodim 0809/Kediri Kapten Arh Darto, Kepala Kemenag Kota Kediri Moh. Qoyyim, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Kediri Boma Wira Gumilar, pengasuh Ponpes Al Ishlah Bandarkidul KH Qowimuddin Thoha, Pengasuh Ponpes Wali Barokah KH Sunarto, Ketua DPD LDII H.Agung Riyanto. (Mzdha)