MALANG | JAWA TIMUR – Hari Sabtu, 25 Oktober 2014 (1 Muharram 1436 H) bertempat di Masjid Roudlotul Jannah Kelurahan Sukun Kota Malang, LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) se Malang Raya mengadakan Dialog Kebangsaan dengan tema “Pluralisme Agama Sebuah Golden Ways Menuju Kekuatan Bangsa”, bersama Danrem 083/BDJ Kodam V Brawijaya dan Warga LDII se Malang Raya.
Acara ini sebagai tindak lanjut pidato arahan Jend (TNI) Moeldoko yang hadir di Rapimnas LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) pada Mei 2014 di Jakarta, bahwa dalam pembinaan umat LDII diharapkan untuk berkoordinasi dan meminta pengarahan kepada Instansi terkait termasuk TNI, sesuai dengan tingkatannya. Hal tersebut disampaikan oleh Drs. H. Heri Susanto (Ketua DPD LDII Kota Malang) yang mewakili Ketua DPD LDII Kabupaten Malang dan Kota Batu.
Drs. H. Heri Susanto juga menambahkan bahwa tantangan pembinaan umat saat ini tidak lepas dari dasar 4 Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Tantangan dan gangguan mengintai kita, terlebih internet yang mana semua bisa nmasuk tanpa disaring. Walaupun sudah rutin mengaji di PAC dan PC, kita masih membutuhkan tambahan informasi, supaya kita lebih kuat, kokoh dan tidak terpengaruh sisi negatif internet.
Dengan kehadiran Bapak Dandim 0833 Kota Malang Letkol (Inf) H. Gunawan Wijaya, yang mewakili Bapak Danrem 83 Baladika Jaya yang tidak bisa hadir karena ada tugas ke Jakarta, akan menambah wawasan kita dan kami akan menyampaikan kepada seluruh warga LDII se Malang Raya melalui Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Cabang LDII. Demikian tambahan dari Drs. H. Heri Susanto dalam pidato pembukaan acara tersebut.
Pemaparan materi yang rencananya akan disampaikan langsung oleh Bapak Komandan Korem 83 Baladika Jaya, Kol. (Armed) Totok Imam Santoso, S.IP., S.Sos., M.Tr (Han) akhirnya diwakilkan kepada Letkol (Inf) H. Gunawan Wijaya (Dandim 833 Kota Malang), karena ada tugas di Jakarta. Dalam pemaparan materi disampaikan bahwa bagian kekuatan bangsa bberada pada SDM (Sumber Daya Manusia) yang kuat, SDA (Sumber Daya Alam) yang melimpah dan TNI didukung alutsista yang kuat. Ideologi kita adalah Pancasila, namun sekarang sudah mulai jarang digaungkan.
Pancasila adalah ikhtiar kita untuk bersatu. Lebih jauh lagi Letkol (Inf) H. Gunawan Wijaya memaparkan bahwa Pluralisme jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi pemicu konflik, bahkan mengarah disintegrasi. Contoh konflik SARA yang pernah terjadi di Indonesia terjadi di Poso, Ambon dan Papua. Pluralitas Agama di Indonesia kalau disikapi dengan positif seperti saat ini, maka keberagaman suku, ras dan agama akan menjadi bersatu dan menjadi kekuatan yang lauar biasa.
Acara yang dihadiri sekitar 800 undangan terdiri dari Dewan Pembina DPD LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), Pengurus DPD LDII se-Malang Raya, Ulama, dan Tokoh Masyarakat LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia), dan Masyarakat LDII sekitar lokasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dilanjutkan pembacaan pernyataan sikap LDII Islam Indonesia) Malang Raya oleh Drs. H. Wakit Abdillah. Sebagai penutup dibacakan do’a oleh KH. Abdul Aziz Maryono (Pimpinan Pondok Pesantren LDII Kebonsari Kota Malang).
Di luar acara formal, Letkol (Inf) H. Gunawan Wijaya juga menyempatkan sholat Zhuhur berjamaah di Masjid Ruodlotul Jannah, bertindak sebagai imam sholat KH. Abdul Aziz Maryono (Pimpinan Pondok Pesantren LDII Kebonsari Kota Malang)./** (tom/dawam/agus)