Bandung – Para pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jabar, di kantor MUI, Selasa (2/3/2021). Para pengurus LDII Jabar masa bakti 2020-2025 yang baru dilantik berkenalan dengan para pengurus MUI Jabar masa khidmat 2020-2025 yang kebetulan juga baru dilantik.
Hadir dalam silaturahmi itu para pengurus DPW LDII Prov. Jabar yakni drg. H. Dicky Harun (Ketua), H. Koswara,S.Pd (Sekretaris), Fadel Abrori, S.Pi., MH (Wakil Sekretaris), H. Hanan Abdillah (Bendahara), H. Muhammad Rois Udin (Ketua Biro Pendidikan, Agama, dan Dakwah) dan pengurus lainnya. Kehadirannya disambut langsung jajaran pengurus MUI Prov. Jabar, yakni Prof. Dr. KH. Rachmat Syafe’I, Lc., M.A (Ketua Umum), Prof. Dr. KH. Badruzzaman Yunus, M.A (Wakil Ketua Umum), Dr. KH. Nandang Koswara, M.Pd (Ketua) dan Drs. H.M. Rafani Akhyar, M.Si (Sekretaris Umum).
Ketum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rachmat Sjafe’i, LC., MA mengatakan, semua umat Islam di Jabar harus selalu membangun dan memelihara kerukunan di masyarakat. Pasalnya, agama Islam mengajarkan mengenai pembangunan, membangun berbagai aspek, kesehatan, pendidikan dan lainnya yang membutuhkan kerukunan dalam pelaksanaannya.
“Pemerintah juga menginginkan kerukunan selalu terjalin di masyarakat, baik yang seagama, antar agama, antar suku. Sebab kalau komunikasi tidak berjalan, maka kerukunan tdak akan terjadi,” urai Rachmat.
Menurut Rachmat, jika masyarakat melaksanakan hubungan atau komunikasi berlandaskan trilogi ukhuwah yakni ukhuwah insaniyyah, ukhuwah watoniyah, dan ukhuwah Islamiyah, maka akan menciptakan kelestarian kerukunan di masyarakat luas. Sebab masing-masing individu akan berusaha menghormati satu sama lain.
“Kerukunan membutuhkan pengorbanan. MUI disini sebagai rumah besar Islam bertugas membina umat. Marilah kita selalu menjaga dan mempertahankan kerukunan ini,” harapnya.
Selain itu, ujar Rachmat, harus menerapkan Islam wasathiyah atau Islam moderat yang diterapkan dengan pengetahuan, mengganti emosi keagamaan dengan cinta agama, dan selalu berhati-hati. Islam wasathiyah merupakan perspektif MUI untuk kemajuan Indonesia secara umum, dan membina umat Islam secara khusus.
Menanggapi hal itu, Ketua DPW LDII Prov. Jabar, drg. H. Dicky Harun, Sp.Ort mengatakan, LDII selama ini selalu mengajarkan mengenai kerukunan. LDII mengajarkan enam tabiat luhur yakni rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, dan mujhid-muzhid. Dengan enam tabiat luhur ini mengajarkan warga LDII selalu rukun dengan semua orang.
“Enam tabiat luhur ini menjadi pedoman dasar bagi warga LDII dalam berperilaku keseharian. Dengan tetangga sekitar selalu berbuat baik, selalu membantu kepada yang membutuhkan pertolongan. Bahkan LDII juga mewajibkan bagi warga LDII untuk mentaati semua peraturan pemerintah. LDII mewajibkan warganya untuk membawa SIM dan menggunakan helm saat berkendaraan, serta menyuruh membayar pajak sebagai warga negara,” urai Dicky.
Selain itu, Dicky menambahkan, LDII juga berupaya turut menyukseskan program Pemprov Jabar yakni Jabar Masagi atau pendidikan karakter bagi pelajar untuk membekali masyarakat Jabar dengan nilai-nilai baik yang selaras dengan cita-cita Jabar Juara Lahir Batin.
“DPP pada medio November 2020 kemarin meluncurkan platform e-learning yakni www.pondokkarakter.com yang ditujukan untuk memberikan metode pengajaran berupa pendidikan karakter, sehingga bisa menghasilkan generasi muda yang profesional religious dan mempunyai sifat alim faqih, berakhlakul karimah, dan mempunyai kemandirian,” pungkas Dicky. (fadel/Wicak)
Oleh: Fadel Abrori (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)