PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Nasional

Sambut HUT RI, LDII Yakinkan Ponpes Bukan Sarang Radikalisme

in Nasional
419
0
Sambut HUT RI, LDII Yakinkan Ponpes Bukan Sarang Radikalisme

Upacara bendera rutin dilaksanakan setiap hari Senin dan hari-hari nasional yang dilaksanakan Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri sebagai upaya penumbuhan budi pekerti, karakter bangsa, terutama nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan. Foto: LINES.

581
SHARES
2.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (16/8). Segenap rakyat Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia. HUT kemerdekaan Indonesia selalu menjadi pengingat masa lalu, mengenai perjuangan para pahlawan sekaligus pencapaian dan proyeksi masa depan Indonesia.

“Kemerdekaan ini lahir dari upaya yang gigih dari para pejuang bangsa. Kita wajib bersyukur dengan perjuangan mereka, sehingga negara Indonesia ini eksis. Namun persoalan-persoalan kebangsaan akan tetap ada sesuai dinamika zaman,” ungkap Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat ditemui di Kantor DPP LDII, Jakarta, pada Selasa (16/8).

Ia menggarisbawahi bahwa pondok pesantren beberapa kali turut terlibat langsung dalam menghadapi masalah yang dihadapi bangsa. Bahkan, pondok pesantren tidak pernah absen dalam perjuangan bangsa Indonesia sejak zaman kolonial.

“Kita lihat sejarahnya, ketika menghadapi penjajahan, pondok-pondok pesantren mengirimkan ribuan santrinya ke medan perang. Begitu pula saat bangsa ini menghadapi komunisme, maka pesantren menjadi salah satu basis perlawanan. Begitupun di saat bangsa ini menghadapi Covid-19, pondok-pondok pesantren menyiapkan fasilitasnya untuk melakukan vaksinasi. Pondok selalu hadir dalam pentas bangsa,” lanjut Chriswanto.

Menurut Chriswanto, di abad internet ini persoalan kebangsaan terus mendapat tantangan. Bila dahulu kala, rempah membawa penjajahan Indonesia ke Eropa, “Kini masalah perebutan sumberdaya, dan Indonesia sebagai negara berpenduduk besar merupakan pasar yang menjanjikan bagi produk-produk asing,” imbuhnya.

KH Chriswanto mengatakan, globalisasi menempatkan Indonesia sebagai tujuan pengaruh berbagai ideologi. Setiap ideologi, menurutnya melahirkan radikalisme, “Bukan hanya Islam, agama-agama lainnya juga mengalami masalah dengan radikalisme. Bahkan liberalisme yang radikal menghasilkan LGBT hingga hedonisme berupa pemujaan terhadap duniawi,” ungkap KH Chriswanto.

Persoalannya, Indonesia dengan mayoritas umat Islam, maka radikalisme kerap dilekatkan kepada umat Islam saja, “Umat agama lain yang minoritas, radikalismenya tidak terlalu diperhatikan,” katanya. Untuk itu, umat Islam di Indonesia harus terus-menerus menunjukkan kontribusi besar terhadap pembangunan, “Ingat sejak Perang Diponegoro, era pergerakan, hingga perang kemerdekaan, umat Islam dan kalangan pesantren berkontribusi besar dalam memerdekakan Indonesia,” imbuhnya.

Untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan di lingkungan pondok-pondok pesantren di bawah naungan LDII, DPP LDII mengadakan berbagai seminar kebangsaan, “Bahkan setiap 17 Agustus, pondok-pondok pesantren di lingkungan LDII menggelar upacara bendera. Sepanjang Agustus para santri mengikuti acara yang diadakan di lingkungan pondok,” imbuhnya.

Penanaman nilai-nilai kebangsaan tak sebatas acara-acara yang bersifat seremonial, wawasan kebangsaan tersebut diajarkan kepada para penyelenggara pendidikan. DPP LDII menggelar Sekolah Pamong Indonesia (SPI), untuk mengedukasi para pengurus yayasan, para guru sekolah dan pesantren, pamong, hingga petugas keamanan dan kebersihan.

“Pemikirannya, jangan hanya santri dan siswa yang diberi wawasan kebangsaan, sementara penyelenggara dan mereka yang terlibat dalam lembaga pendidikan tidak disentuh. Justru makin rawan bila radikalisme meyusup kepada penyelenggara pendidikan,” kata KH Chriswanto.

Pamong yang menjadi orangtua pengganti bagi santri dan siswa diedukasi melalui SPI, karena mereka berfungsi sebagai pengganti orangtua, “Sistem boarding school di LDII, membuat para siswa dan santri jauh dari orangtua. Pamong berfungsi sebagai pengganti orangtua, untuk itu mereka harus terlebih dahulu ditanamkan wawasan kebangsaan,” ujarnya.

Model tersebut membuat KH Chriswanto Santoso yakin, di lingkungan pesantren tidak ada ruang untuk radikalisme. Sebaliknya, rasa cinta tanah air dan bangsa tumbuh dengan baik. Sehingga para santri bisa terus berkontribusi dalam upaya pembangunan nasional.

Tags: KemerdekaanLDIIPerjuangan PahlawanPondok Pesantren

Related Posts

Nasional

LDII Dorong Generasi Muda Tangkal Hoaks dan Jadi Agen Perubahan Lewat Jurnalisme

by admin
May 14, 2025
0

Makassar (14/5). DPW LDII Sulawesi Selatan menggelar pelatihan jurnalistik, yang diikuti lebih dari 170 peserta di Ponpes Roudhatul Jannah, Makassar, pada Minggu-Selasa,...

Read more
Nasional

Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

by admin
May 12, 2025
0

Makassar (12/5). DPW LDII Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama dengan DPP LDII menghelat “Pelatihan Jurnalistik Mahir Dasar”, di Ponpes Roudhotul Jannah, Makassar, Sulsel,...

Read more
Headlines

Blora Didorong Jadi Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

by admin
May 12, 2025
0

Blora (12/5). Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menghadiri panen benih sorgum tersertifikasi di lahan Kelompok Tani Barokah, Dukuh Gelam,...

Read more
Nasional

SMA Bina Insan Mulia Kunjungi DPP LDII Pelajari Nilai Kepemimpinan dan Etika Bermedia Sosial

by admin
May 11, 2025
0

Jakarta (11/5). SMA Bina Insan Mulia, Kota Metro, Lampung, mengunjungi DPP LDII mempelajari nilai-nilai kepemimpinan dan etika bermedia sosial, pada Sabtu (10/5)....

Read more
Headlines

DPP LDII Dukung MTQ Disabilitas Jadi Puncak Acara Milad ke-47 MDI

by admin
May 9, 2025
0

Jakarta (9/5). Pengurus Pusat Majelis Dakwah Islamiyah (PP MDI) mengunjungi Kantor DPP LDII di Jakarta pada Jumat (9/5/2025). Kunjungan ini menjadi salah...

Read more
Headlines

Ketum DPP LDII Apresiasi Kebijakan Presiden Prabowo Soal Haji

by admin
May 6, 2025
0

Jakarta (6/6). Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo terkait pelaksanaan ibadah haji. Ia menegaskan, ibadah haji adalah...

Read more

Trending

Lintas Daerah

LDII dan Puskesmas Bayongbong Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Warga

3 hours ago
Lintas Daerah

LDII Sulbar Ajak Warga LDII Bijak Bermedia Sosial di Era Digital

3 hours ago
Lintas Daerah

LDII DIY Dukung Penguatan Moderasi Beragama di Yogyakarta

3 hours ago
Lintas Daerah

LDII DIY Perkuat Konsolidasi Organisasi Lewat Rakorwil, Fokus Tingkatkan Kapasitas SDM

3 hours ago
Lintas Daerah

Tingkatkan Iman dan Takwa, LDII Pasangkayu Helat Pengajian Akbar

3 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.net

Follow Us

Recent News

LDII dan Puskesmas Bayongbong Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Warga

May 14, 2025

LDII Sulbar Ajak Warga LDII Bijak Bermedia Sosial di Era Digital

May 14, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In