Pangkal Pinang (2020). Dalam keteranganya Ketua Umum DPP LDII. Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam, M.Sc, didampingi Ir. Criswanto Santoso, M.Sc (Ketua DPP LDII), saat menghadiri Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke – VII di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Pada saat sidang pleno ke-4 Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke-VII, Kamis, 27 Februari 2020, menghadirkan narasumber Prof H Haedar Nashir, (Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah), dalam presentasinya ;
Umat Islam perlu memperbarui strategi dakwah dari yang reaktif-konfrontatif ke strategi dakwah yang proaktif-konstruktif, untuk memperluas daya jangkau penyebarluasan & penanaman nilai-nilai Islam untuk sebanyak mungkin segmen sosial umat Islam yang sangat majemuk.
Umat Islam perlu mengarusutamaan pendekatan dakwah dengan kalimat hikmah & pengajaran yang baik, serta berdebat dengan cara yang baik. Pendekatan ini perlu direalisasikan dalam beragam model dakwah seperti dakwah komunitas, dakwah digital, dan semua level.
Pemetaan terhadap situasi & objek dakwah sangat diperlukan dengan menggunakan pendekatan antropologi, sosiologi, ekonomi & objektivasi dakwah yang lebih aktual sebagai ikhtiar membumikan nilai-nilai Islam Rahmatan lil-‘alamin, yang membebaskan, memberdayakan, memajukan, & mencerahkan kehidupan umat manusia.
Dakwah Islam juga penting menawarkan konsep-konsep pemikiran alternatif yang bersifat pembaruan dan berkemajuan, yang tidak terjebak pada ortodoksi & dogmatik-apologik.
Jika umat Islam menolak liberalisme-sekukarisme maka perlu ditawarkan pemikiran Islam yang memancarkan Islam sebagai agama yang mengandung kemajuan bagi peradaban manusia (din al-hadlarah), bukan sebaliknya kembali ke ortodoksi yang konservatif.
Watak ‘al-ibahah dalam pengembangan pemikiran mu’amalah penting untuk diaktualisasikan sekaligus dijadikan titik masuk merambah jalan baru pemikiran Islam yang maju untuk membangun dan menghadirkan dunia Islam yang modern. #