PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Artikel

Pemberontakan PETA Titik Balik Kesadaran  Kolektif Bangkit Melawan Kolonialisme

in Artikel
395
0
Pemberontakan PETA Titik Balik Kesadaran  Kolektif Bangkit Melawan Kolonialisme

Pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar, Jawa Timur, pada 14 Februari 1945 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Foto: Istimewa

548
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (14/2). Pemberontakan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar, Jawa Timur, pada 14 Februari 1945 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak lagi mau tunduk di bawah penjajahan, termasuk oleh tentara pendudukan Jepang.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Shodanco Supriyadi, bersama dengan rekan-rekannya seperti Muradi, Sudarmo, dan Joko Pranoto. Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistiyono, menuturkan bahwa pemberontakan ini muncul sebagai respons atas kondisi yang sangat menekan selama masa pendudukan Jepang. Situasi yang sulit dan penderitaan rakyat menjadi pemicu utama, memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia sudah tidak tahan lagi hidup dalam penjajahan.

“Bangsa Indonesia pada waktu itu memang sudah tidak sudi lagi untuk dijajah oleh kekuatan asing,” ungkapnya.

Meski pasukan PETA merupakan bentukan Jepang, bukan berarti mereka setia terhadap penjajah. Para tentara PETA, termasuk Supriyadi dan rekan-rekannya, justru memiliki kesadaran nasional yang tinggi. Mereka memahami bahwa kemerdekaan tidak akan diberikan secara cuma-cuma oleh bangsa asing, melainkan harus diperjuangkan dan direbut dengan pengorbanan.

Namun, pemberontakan yang dirancang oleh Supriyadi dan pasukannya telah terlebih dahulu tercium oleh intelijen Jepang. Rencana penyerangan terhadap markas perwira Jepang di Blitar pun mengalami kendala karena bangunan yang menjadi target sudah dikosongkan sebelumnya. Hal ini mengungkapkan bahwa dari segi kemampuan militer, PETA masih berada di bawah Jepang, tetapi semangat perjuangan mereka jauh lebih besar.

“Jepang sudah menerima informasi mengenai rencana pemberontakan yang akan dilakukan. Meski begitu, semangat perjuangan mereka jauh lebih besar, mendorong setiap prajurit untuk berani menghadapi tantangan meskipun dengan keterbatasan,” jelasnya.

Dampak dari pemberontakan PETA sangat signifikan bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meskipun mengalami kegagalan, peristiwa ini menjadi pemicu kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan tidak boleh dianggap sebagai hadiah dari Jepang atau bangsa asing mana pun. Semangat ini terutama mengilhami kelompok pemuda yang kemudian berperan besar dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

“Pejuang kemerdekaan, terutama generasi muda, menyadari bahwa kemerdekaan itu tidak akan diberikan secara cuma-cuma, tetapi harus direbut. Meskipun mengalami kekalahan, itu bukan akhir dari segalanya,” tuturnya.

Bagi generasi muda saat ini, pemberontakan PETA mengajarkan bahwa kemerdekaan, kesejahteraan, dan keadilan harus diperjuangkan dengan tekad dan persatuan. “Generasi muda perlu terus belajar dari sejarah, menghormati perjuangan para pahlawan, serta mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan menjaga persatuan dan berkontribusi bagi bangsa dan negara,” tekannya.

Ia melanjutkan bahwa untuk menjaga semangat perjuangan seperti tentara PETA, keteladanan dari para pemimpin juga menjadi kunci utama. “Para pemimpin harus bisa memberikan contoh dalam mengenali, menghargai, dan menghormati pahlawan dengan cara merealisasikan cita-cita mereka untuk kemerdekaan Indonesia, kesejahteraan, serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, generasi muda tetap harus mempelajari sejarah dan mengambil nilai-nilai dari peristiwa masa lalu sebagai dasar untuk membangkitkan semangat perjuangan, “Perjuangan untuk kesejahteraan, kemerdekaan, dan keadilan harus terus dilanjutkan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutupnya.

Tags: Hari PETA 2025Melawan KolonialismePemberontakan PETA

Related Posts

Artikel

Kenalkan Batik Luwu, Santri PPM Al-Mukhlis Raih Penghargaan IMUN Hanoi 2025

by admin
May 12, 2025
0

Makassar (12/5). Setelah berhasil meraih Kategori Terbaik pada ajang Global Youth Innovation Summit (GYIS) 2024 silam. Generasi muda LDII asal Sorowako, Sulawesi...

Read more
Artikel

Bolehkah Khutbah Jumat Selain Bahasa Arab?

by admin
May 12, 2025
0

*Oleh KH Aceng Karimullah Khutbah Jumat merupakan kegiatan dakwah yang dilakukan ketika salat Jumat. Tujuan khutbah Jumat adalah mengajak kaum muslim untuk...

Read more
Artikel

Warga LDII Jakarta Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UI

by admin
May 7, 2025
0

Jakarta (7/5). Warga LDII DKI Jakarta, Krisnawati, dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, pada Rabu (23/4). Ia menerima...

Read more
Kunjungan PC LDII Cileungsi ke Tokoh Masyarakat
Artikel

Kunjungan PC LDII Cileungsi ke Tokoh Masyarakat

by eko nuansa
March 25, 2025
0

Bogor (24/03) – Dalam rangka meningkatkan tali silaturrahim kepada semua tokoh masyarakat, PC LDII Cileungsi melakukan silaturrahim kepada para stake holder, antara...

Read more
Lika-Liku Jalan Warga LDII DIY Raih Guru Besar UGM
Artikel

Lika-Liku Jalan Warga LDII DIY Raih Guru Besar UGM

by admin
March 20, 2025
0

Suprapto, warga LDII asal Daerah Istimewa Yogyakarta menerima Surat Keputusan (SK) Guru Besar dari Universitas Gadjah Mada pada Desember 2024 yang lalu....

Read more
Warga LDII Nabire Raih Raih Gelar Magister Teknik dengan Cepat
Artikel

Warga LDII Nabire Raih Raih Gelar Magister Teknik dengan Cepat

by admin
March 16, 2025
0

Semarang (16/3). Hanya butuh waktu 1,8 tahun bagi Niki Afidah Mukmin bagi warga LDII Nabire untuk menyelesaikan program pascasarjana Universitas Islam Sultan...

Read more

Trending

Lintas Daerah

LDII dan Puskesmas Bayongbong Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Warga

2 hours ago
Lintas Daerah

LDII Sulbar Ajak Warga LDII Bijak Bermedia Sosial di Era Digital

2 hours ago
Lintas Daerah

LDII DIY Dukung Penguatan Moderasi Beragama di Yogyakarta

2 hours ago
Lintas Daerah

LDII DIY Perkuat Konsolidasi Organisasi Lewat Rakorwil, Fokus Tingkatkan Kapasitas SDM

2 hours ago
Lintas Daerah

Tingkatkan Iman dan Takwa, LDII Pasangkayu Helat Pengajian Akbar

2 hours ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: marketing@nuansaonline.net

Follow Us

Recent News

LDII dan Puskesmas Bayongbong Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Warga

May 14, 2025

LDII Sulbar Ajak Warga LDII Bijak Bermedia Sosial di Era Digital

May 14, 2025

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In