Ketua Organizing Committe (OC) Kongres Umat Islam Indonesia VII (KUII VII), Muhammad Zaitun Rasmin menggelar konferensi pers sekaligus silaturahim dengan media di kantor MUI Pusat, Jakarta (Jumat, 7 Februari 2020). Dalam konferensi pers ini, Zaitun Rasmin didampingi Rofiqul Umam, Sekretaris Steering Committee (SC) KUII VII, Zubaidi, Sekretaris Komisi Dakwah MUI, dan Edikus, anggota Komisi Infokom MUI. Zaitun Rasmin menjelaskan beberapa hal terkait KUII VII antara lain, mengenai persiapan KUII VII yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-29 Februari 2020 di Bangka Belitung, materi yang akan dibahas dalam KUII VII, dan tujuan maupun harapan dari KUII VII.
Menurut Zaitun Rasmin, tema KUII VII adalah “Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia dalam Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil, dan Beradab”. “Tema ini telah dibahas dalam panitia pengarah dengan memperhatikan kondisi umat sekarang dan bagaimana meningkatkan dan memperkuat peran umat Islam Indonesia lima tahun ke depan. Ada delapan materi yang tengah dipersiapkan panitia pengarah yaitu terkait bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan kebudayaan, media, filantropi, kehidupan beragama, dan terakhir semacam rekomendasi atau nanti bisa berupa deklarasi atau piagam yang merupakan hasil pembahasan dari kongres ini,” ujar Zaitun Rasmin.
Sebelum KUII VII, panitia KUII VII telah melakukan beberapa Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas materi kongres terkait delapan bidang tersebut antara lain bidang politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan kebudayaan, maupun kehidupan beragama. “Untuk bidang hukum misalnya akan ada pembahasan soal omnibus law dan penegakan hukum yang masih banyak dikeluhkan umat, bidang politik ada masukan untuk mengkaji soal pilkada langsung, dan lain-lain,” ujar Zaitun Raswin.
Beberapa draft materi KUII VII saat ini masih dalam tahap uji shahih oleh para pakar, akademisi, pengamat, maupun cendekiawan yang kompeten dibidangnya. Untuk bidang politik, panitia telah mengundang beberapa pakar, ahli, akademis, maupun cendekiawan di bidangnya untuk diminta masukan bagi penyempurnaan draft materi KUII VII tersebut. Setidaknya ada tiga hal dalam materi tersebut yang akan di bahas. Misalnya, bidang politik, akan dikaji apa saja pencapaian positif dari pemerintah untuk diberikan penghargaan. “Namun dalam materi tersebut tentu juga akan mencatat masalah-masalah negatif di bidang politik yang masih muncul. Untuk itu, nanti akan dibahas bagaimana strategi solusi dan penguatannya. Ada pun hal ketiga adalah cita-cita ideal untuk umat ke depan tentu dalam koridor perspektif Pancasila, UUD 1945, dan mempertimbangkan berbagai aspek lainnya,” ujar Rofiqul Umam.
Direncanakan pada Senin (10 Februari 2020), SC KUII VII akan melakukan uji shahih untuk materi bidang politik. Bagi rekan-rekan media, OC KUII VII telah mempersiapkan akomodasi, transport lokal, dan konsumsi selama KUII VII di Bangka Belitung pada 26-29 Februari 2020. “Ada pun transport dari Jakarta ke Bangka Belitung, panitia KUII VII tidak memfasilitasinya,” ujar Zaitun Raswin.