Sragen – Jawa Tengah – Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabpuaten Sragen telah resmi mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Budi Luhur pada Minggu (15/03).
Ketua Penyelenggara Pengajian Akbar LDII Sragen, Agus Suharyono menjelaskan bahwa pembangunan telah dimulai sejak dua tahun silam atau sejak 2018. Pendanaan didapat dari sumbangan dan shodaqoh dari warga LDII di Kabupaten Sragen.
“Kami sudah mengumpulkan dana Rp 2,5 miliar. Bantuan dari Kementerian Agama Republik Indonesia Rp 85 juta sisanya dari para warga,” kata Agus.
Agus juga sempat menceritakan sebelum SMP tersebut berdiri, sudah ada pondok pesantren pada 1997 yang diresmikan oleh bupati pada saat itu, R.Bawono.
“Namun karena tidak representatif untuk sebuah pondok maka warga yang ada di Masaran semua setuju untuk merehab pembangunan pondok dan diteruskan dengan didirikannya SMP ini,” kata Agus.
“Kami mempersiapkan anak-anak bangsa yang berakhlak mulia serta patuh kepada negara. Dalam program kami dikenal sebagai tri sukses Generus LDII. Yaitu memiliki kepahaman agama yang kuat, akhlak yang baik dan mandiri. Sehingga mereka menjadi manusia yang profesional religius,” tambah Agus.
Hal itu disampaikan Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat meresmikan gedung SMP Budi Luhur Masaran yang digabungkan dengan Pengajian Akbar LDII Sragen.
”Harapan saya SMP Budi Luhur dapat bergandengan tangan dengan pemerintah menyelamatkan generasi bangsa ini sehingga menjadi bangsa yang unggul. Generasi muda jika tidak dilandasi agama akan terbawa arus yang kurang baik. Ada narkoba, bahkan ada beberapa orang yang ingin mengajarkan paham radikalisme tidak percaya lagi ideologi kita Pancasila.
Lebih lanjut bupati yang biasa disapa Mbak Yuni ini menyampaikan pihaknya memang tidak bisa sendiri membangun generasi yang unggul butuh dari pihak ketiga, yaitu bisa pribadi, swasta dan ormas. Terkait situasi terakhir, Mbak Yuni juga meminta kepada seluruh masyarakat Sragen agar tidak panik dengan virus Covid-19 yang sedang mewabah.
“Memang bisa menular tapi tidak perlu khawatir, bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan senantiasa cuci tangan,” pesannya. (uti/tribunews/d86)
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)