SOLO (8/12) – Keberadaan pandemi Covid-19 tak menghalangi semangat untuk terus menimba ilmu agama. Hal itu pula lah yang dilakukan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Meski dalam situasi dan kondisi wabah pandemi yang belum juga selesai, warga LDII di Kota Solo tetap melaksanakan program pengajian rutin untuk anggota. Hanya saja, pada masa pandemi ini pengajian rutin anggota tersebut dipindah dari semula tatap muka secara langsung, kini diubah melalui pengajian daring atau online.
“Sudah beberapa bulan ini pengajian rutin bagi warga LDII ini digelar secara online atau virtual. Kami harus bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Tanpa menghalangi kita untuk memperoleh ilmu. Yang penting jaga diri dan menaati anjuran dari pemerintah terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pengajian secara online ini juga dimaksudkan menghindari sentuhan fisik, mencegah kerumunan,” ungkap Muhammad Zein, Ketua DPD LDII Kota Surakarta.
Ditambahkan Zein, pengajian secara daring itu dilakukan di 300 masjid yang berada dalam pembinaan DPD LDII Kota Surakarta. Semua anggota dan warga pengajian LDII memaklumi dengan perubahan format pengajian tersebut.
“Wabah Covid-19 harus disikapi dengan sabar, ikhlas dan kreatif. Warga harus dibiasakan dengan adaptasi perubahan perilaku yang baru menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Jika pengajian secara tatap muka dan berkumpul bareng tidak memungkinkan, ya kita harus menyiapkan dengan forat lain yakni pengajian online. Yang penting mencari ilmu tidak boleh berhenti, tinggal mengubah formatnya,” ungkapnya.
Sebenarnya ide pengajian online itu sudah dijajaki sejak akhir Maret lalu ketika Kota Solo usai dinyatakan dalam kondisi KLB (Kejadian Luar Biasa). Namun saat itu belum bisa terealisasi karena berbagai kendala dan alasan.
“Tim kita terus mencari jalan keluar agar pengajian rutin tetap jalan tetapi juga aman bagi semuanya. warga bisa tetap ngaji, tetapi aman. Maka kemudian kita mulai pakai saluran Youtube. Awalnya tidak siaran streaming langsung, barulah kemudian dalam perkembangannya bisa streaming langsung,” ungkap Zein.
Saat ini pengajian online sudah bisa berjalan lancar. Kadang memakai aplikasi zoom, kadang streaming Youtube, dan kadang dengan aplikasi lainnya.
“Dalam perkembangannya, Senkom Mitra Polri menawarkan program yang dinamakan Senkom Digital Center (SDC) kepada LDII, program atau formatnya semacam Zoom, yang kita pakai untuk ngaji bareng,” tambahnya.
DPD LDII Solo juga sudah menyiapkan studio khusus. “Kita live dari studio Pondok Pesantren Budi Utomo di Nusukan yang dipancarkan ke segenap warga yang berada di rumah masing-masing,” tambah Zein.
Untuk mendukung kelancaran pengajian rutin dua jali seminggu di masing-masing masjid yang dikelola LDII, pengurus juga melatih para pemudanya untuk mengoperasikan sistem SDC.
Dengan adanya kelonggaran dari pemerintah dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, pengurus juga mulai mencoba pengajian secara luring yang digabung dengan daring. Namun hal itu dilakukan hanya sepekan sekali setelah Sholat Jumatan dengan jumlah peserta yang terbatas.
“Peserta yang luring atau hadir langsung terbatas, waktu pengajian juga kita batasi hanya maksimal 1 jam. Mereka yang hadir juga harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya. (A Syahirul/joglosemarnews.com)
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)