BEKASI – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) senantiasa melakukan ritual penyembelihan hewan qurban setiap tahunnya. Walaupun harga daging, harga sembako, dan kebutuhan pokok lainnya naik.
Seperti di Majid Al-Lathif, Sumber Artha, Bekasi, Jawa Barat, tahun ini jama’ah Masjid berqurban 26 ekor sapi dan 33 ekor kambing.
“Alhmdulillah kalau di lingkungan masjid ini jama’ahnya rukun-rukun, jama’ahnya kompak-kompak bisa qurban itu kewajiban, jadi saling berlomba-lomba mencari pahanya dari Allah” Ujar H. Novvy Soebiantoro, Sesepuh Masjid Al-Lathif, disela-selanya kesibukannya beramal soleh mengurusi daging qurban yang di cacah.
Dari hewan qurban yang 26 ekor sapi dan 33 ekor kambing, menghasilkan 850 bungkus, yang masing-masing berbobot 1 Kg. Acara qurban dimulai pukul 08.00 Wib setelah sholat Eid, yang diawali sarapan bersama di Masjid dan berakhir pukul 15.00 Wib.
Pembagian daging ke warga berjalan dengan lancar, para warga mau mengantri dengan tertip, dan bungkusan yang digunakan panitia qurban, adalah bungkusan berwarna putih.
“kami mendengar dari beberapa pemberitaan bahwa plastic yang berwarna hitam itu terbuat dari bahan daur ulang dan membahayakan, jadi kami cari amannya saja (mutawari’) agar barokah. Ucap Dwi Puantoro ketua panitia Qurban 2016, dilokasi pembagian daging qurban. (12/09/2016)
Namun yang terpenting dalam pembagian daging qurbannya adalah, tidak menggunakan plastik berwarna hitam, karena kantong plastik hitam (kresek) merupakan hasil dari daur ulang limbah kimia plastik, zat kimia pewarna hitam atau karbon.
Zat kimia warna hitam ini yang sangat berbahaya bagi tubuh karena bisa bersifat karsinogeik atau merangsang tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh.
Insya Allah, membagikan hewan qurban dengan plastik selain warna hitam, tetap ditunggu warga sekitar dan menjadi barokah untuk warga yang membutuhkan (Aan)