Kalimantan Barat (24/11) – Sedikitnya 1000 pohon kaliandra dan mahoni berhasil ditanam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar di kawasan Cagar Alam Taman Makam Juang Mandor, Kabupaten Landak, Sabtu (21/11). Gerakan Go Green ini sebagai bentuk kepedulian LDII atas kerusakan lingkungan di kawasan cagar alam yang semakin parah.
“Alhamdulillah hari ini, LDII sebagai lembaga dakwah terpanggil untuk melakukan pelestarian lingkungan dengan penanaman 1000 pohon” ujar Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto disela-sela penanaman, Sabtu (21/11).
Upaya pelestarian ingkungan harus masif dilakukan dan berkesinambungan. “Insya Allah ini bukan sekedar awal, melainkan akan berkelanjutan. Untuk itu mohon dukungan dari Muspika Mandor dan para tokoh adat dan tokoh agama” pinta dia.
Tingkat kerusakan Cagar Alam Taman Juang Mandor yang cukup parah butuh kepedulian. “Hanya melalui kepedulian kita, kerusakan lingkungan yang terjadi bisa diperbaiki. Namun memerlukan kolaborasi dari semua pihak,” ujar dia.
LDII Kalbar tambah Susanto, akan terus melakukan penanaman pohon di beberapa daerah. “Target kita pada tahun 2020 ini tertanam 10.000 pohon. Karena ini sebagai bagian dari dakwah dengan terus mengedukasi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Sedangkan Camat Mandor, Erik Sonetus mengapresiasi dan berterima kasih kepada LDII. “Saat menerima kunjungan LDII beberapa minggu lalu dengan menyampaikan niat baiknya, atas nama pemerintah kecamatan, saya berterima kasih,” ungkapnya.
Luasan Cagar Alam Taman Makam Juang Mandor sekitar 700 hektar itu sudah semestinya dijaga dan dirawat. “Ini situs sejarah dan wajib dijaga kelestarian lingkungannya. Jika hari ini tidak ada upaya tidak menutup kemungkinan cagar alam ini tinggal nama,” tegas Erik.
Dirinya juga berharap kedepan ada gerakan-gerakan serupa seperti LDII. “Semoga kegiatan pagi ini menginspirasi lembaga atau forum lain untuk memperbaiki dan menjaga lingkungan,” harap dia.
Selain menanam 1000 pohon pada kesempatan itu juga memberikan 200 bibit pohon durian kepada warga. Tampak hadir pula, Danramil Mandor Kapten TNI Joko Umbaran, Wakapolsek Ipda Sudarsum dan para tokoh adat dan tokoh masyarakat. [santo/d86]
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)