Boyolali (11/6). Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Boyolali menggelar pertemuan antarormas di Aula Badan Kesbangpol, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Selasa (4/6). Kegiatan tersebut juga dihadiri para pejabat Kementerian Agama Boyolali dan berbagai ormas Islam di kabupaten itu.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Boyolali Arif Budi Nuranto yang membuka acara menyampaikan, kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Boyolali ini sudah harmonis. Namun ketidakharmonisan masih terjadi dengan seagama itu sendiri. Karena itu Arif berpesan, tindakan persekusi dalam lingkup internal agama agar dijauhi dan dihindari. “Masyarakat Boyolali harus menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.”
“Adanya kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen untuk memelihara kerukunan umat beragama, membangun persaudaraan, dan menciptakan suasana yang harmonis dari keberagaman yang ada,” katanya. Ia berharap agar kerukunan terjaga dan berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Boyolali dan Indonesia secara keseluruhan.
Terkait menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, Kepala Kemenag Kabupaten Boyolali KH Taufiqurrohman menjelaskan, tokoh agama berperan penting dalam terciptanya kerukunan dan keharmonisan beragama di dalam masyarakat. Beberapa upayanya antara lain meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat, mengembangkan kegiatan dialog lintas agama, meningkatkan harmoni intern dan antar umat beragama, mengembangkan sikap dan perilaku inklusif dan toleran.
Ia juga meminta warga untuk mengaktifkan forum kerukunan di wilayah masing-masing, mengembangkan pemahaman keagamaan masyarakat berwawasan multikultural, gender, dan HAM, mengaktifkan program siaga dini pencegahan konflik umat beragama, memberdayakan nilai-nilai kearifan lokal dalam pemeliharaan kerukunan.
Ketua FKUB Boyolali KH Habib Masturi juga menambahkan, kehadiran agama tidak untuk mencaci maki dan melaknat. Adanya agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal dari Tuhan, sehingga mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat. “Adanya agama bertujuan untuk membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha untuk mencari kebahagian dunia dan akhirat,” katanya.
Ia juga berpesan bahwa seluruh peserta tokoh agama, para pengurus dan juga pemerintah Kabupaten Boyolali memiliki tanggung jawab untuk membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. Habib Masturi juga mengapresiasi pertemuan itu sebagai upaya persamaan persepsi dalam membangun kerukunan antar umat beragama.
“Membangun, memelihara dan memberdayakan antar umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab bersama tokoh agama, pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Terkait hal itu, pengurus DPD LDII Boyolali Dwi Suharno mengatakan bahwa LDII siap bekerja sama dengan ormas lain, untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama khususnya di Kabupaten Boyolali, sehingga bisa tercipta suasana aman dan damai di lingkungan masyarakat,” tambahnya.
Acara itu juga dihadiri beberapa ormas, antara lain NU, Muhammadiyah, PD Aisiyah, Muslimat NU, Bamag, PHDI, MBI, WHDI, dan LDII yang diwakili oleh H. Maskur Imam Syari’i, Hj. Widji Astuti, Mujiyanto, Sulistik, H. Dwi Suharno, Ika Ratna Mufida.