Nganjuk (9/5). Polres Nganjuk melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) melaksanakan kegiatan “Police Goes to Pondok Pesantren”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, pada Rabu (30/4).
Kegiatan tersebut diikuti 600-an santri Ponpes Al Ubaidah dengan tujuan untuk membekali para santri mengenai tertib berlalu lintas. Kegiatan tersebut diisi dengan pembekalan dari Kasatlantas Polres Nganjuk, AKP Ivan Danara Oktavian. “Kegiatan ini bertujuan agar para santri yang akan ditugaskan di tengah masyarakat memahami dan mengerti aturan lalu lintas, karena angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia cukup tinggi,” ujar Ivan.
Ia berterima kasih kepada Pondok Pesantren Al Ubaidah telah mengizinkan untuk melaksanakan program Police Goes to Pondok Pesantren. Program ini hampir sama seperti yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. “Agar kami bisa silaturahim dengan para santri, lebih dekat kepada para kiai, para ulama dan pendiri pondok pesantren yang ada di Kabupaten Nganjuk,” jelasnya.
AKP Ivan Danara Oktavian berharap para santri dapat bertambah wawasannya tentang lalu lintas. Bahkan, ketika ditugaskan di tengah masyarakat bisa menyampaikan pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas.
Senada dengan AKP Ivan Danara, Pengasuh Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Habib Ubaidillah Al Hasany mengatakan fenomena sekarang ini banyak anak-anak kebut-kebutan di jalan. Mereka tidak memakai helm dan belum memiliki SIM, akibatnya merugikan dirinya sendiri dan orang lain. “Dengan adanya sosialisai pentingnya mentaati peraturan lalu lintas dari Satlantas Polres Nganjuk, menjadi kebahagiaan dan kebutuhan, khususnya bagi para santri Ponpes Al Ubaidah,” jelas Habib Ubaid.
Sementara itu, Kanit Satpas Satlantas Polres Nganjuk, Aipda Harianto mengedukasi para santri mengenai pentingnya berkendara yang baik dan bagaimana cara menjalani ujian praktek kendaraan roda dua, “Diawali dengan bagaimana persiapan sebelum mengendarai kendaraan. Lalu bagaimana cara berkendara yang baik, penggunaan rem dan cara berhenti yang benar di garis stop,” ujar Aipda Harianto.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk melatih para santri agar saat menjalani ujian SIM sudah mahir terlebih dahulu. Dan pada saat ujian sudah siap dan berhasil lulus, “Selain itu santri juga memiliki keterampilan, pengetahuan yang bagus tentang rambu-rambu lalu lintas dan memiliki etika ketika berkendara,” jelasnya.
Dengan adanya program Police Goes to Pondok Pesantren diharapkan kesadaran mengenai pentingnya keselamatan berkendara meningkat. Terutama di kalangan pada santri, sehingga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas. (Fiki)