Cilacap (16/7). Anggota Komisi IV DPR RI Sunarna menghadiri Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) di Cilacap, Jawa Tengah. Acara tersebut dihelat oleh DPD LDII Kabupaten Cilacap pada Jumat (15/7), yang diikuti sekitar 500 peserta.
Sunarna yang menjadi pembicara utama mengatakan, Indonesia berada pada urutan ke-14 dari daftar negara yang bakal terkena resesi dunia, “Saya mengutip Bloomberg, yang menempatkan negara kita pada antrean ke-14. Ini semua bisa kita hindari bila kita memiliki ketahanan pangan,” ujar Sunarna di depan para peserta CAI di Bumi Perkemahan Giwing Serayu Barokah, Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Cilacap.
Ia mengajak para pemuda untuk menjadi petani dalam menopang ketahanan bahkan kedaulatan pangan, “Dengan begitu, kita tidak impor pangan lagi,” tukasnya. Ia mengatakan, tiap jam, tiap hari, tiap bulan, bahkan tiap tahun penduduk dunia bertambah. Artinya, bisnis pangan itu menguntungkan.
Ia mencontohkan, saat Covid-19, hanya usaha pertanian yang selamat. Menurutnya dalam kondisi apapun, manusia membutuhkan makanan, “Bahkan saat pandemi Covid-19 dan ekonomi memburuk, keluarga rela berhutang demi dapat membeli makanan,” ujarnya.
Sunarna yang merupakan keluarga petani, meyakini bisnis pertanian sangat menguntungkan, “Anak muda bisa kaya raya dengan menggeluti pertanian. Dengan modal lahan, pengetahuan, dan pemasaran kita semua bisa menjadi pengusaha pertanian,” imbuhnya.
Dengan pertanian yang bertumpu dengan teknologi modern dan inovasi, serta marketing, Indonesia bisa menjadi negara yang selamat dari krisis, “Eropa dan banyak negara saat ini kesulitan, meskipun mereka punya uang tapi kalau tidak ada pangan, ya percuma,” imbuhnya.
Sunarna mendukung perhelatan kemping CAI yang dihelat DPD LDII Cilacap, “Profesionalisme harus diimbangi dengan spiritual. Sehebat apapun, bila menjauh dari Tuhan tidak akan berhasil,” imbuhnya. Ia melihat LDII sangat fokus dalam membangun karakter generasi muda.
Untuk membantu program penghijauan dan ketahanan pangan yang dicanangkan LDII, ia membantu 1.000 bibit pohon jambu, mangga, dan alpukat. Tanaman buah itu akan disebar kepada warga, dan ditanam di sepanjang bantaran Sungai Serayu yang mengalami abrasi.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistyono menyambut baik bantuan tersebut. Menurutnya, organisasi kemasyarakatan (ormas) mempunyai kapasitas dalam mencari solusi permasalahan bangsa, dalam konsep masyarakat madani.
“Namun ormas tidak punya otoritas sebagaimana parpol, DPR, dan pemerintah. Untuk itu perlu sinergi parpol dan ormas. Parpol menangkap aspirasi rakyat yang kemudian dijadikan aturan, yang jadi acuan pemerintah dalam menjalankan negara,” ujar Singgih yang juga Ketua DPW LDII Jawa Tengah.
Singgih berharap, sinergi wakil rakyat di Komisi IV dengan LDII, mampu menyukseskan program ketahanan pangan dan lingkungan. Dua program tersebut, menurut Singgih merupakan bagian dari delapan bidang “Pengabdian LDII untuk Bangsa,” yang meliputi kebangsaan, dakwah agama, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan, pemanfaatan teknologi 4.0, dan energi baru terbarukan. (kim*)