Jakarta (7/8). DPP LDII menghadiri undangan dari Puslitbang Bimas Agama Kementeria Agama untuk menghadiri webinar dan seminar mengenai wawasan Pancasila pada 5 Agustus 2020. DPP LDII diwakili Wakil Sekretaris Rioberto Sidauruk dan anggota Departemen KIM DPP LDII, Roy Sukarjan. Acara tersebut menghadirkan cendekiawan Islam Dr Yudi Latif.
Acara tersebut dihelat di Aula Hotel, Jakarta. Dalam buku Wawasan Pancasila tersebut disebutkan dalam situasi paradoksal, secara konsepsional, Pancasila merupakan Ideologi tahan banting yang kian relevan dengan perkembangan kekinian. “Namun, secara operasional, terdapat jurang yang kian lebar antara idealitas Pancasila dan realitas pembumiannya”, ujar Yudi Latif.
Bagi LDII sendiri Pancasila merupakan konsensus berbangsa, “NKRI yang berdasar Pancasila, pada dasarnya bukan negara agama, tetapi memposisikan agama sebagai rujukan tertinggi, sebagai sumber rujukan moral dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu praktek kehidupan demokrasi yang berdasarkan nilai konsensus bangsa tersebut tidak ada pertentangan dengan nilai-nilai agama Islam,” ujar Rioberto Sidauruk dalam pandangannya.
Buku yang banyak bercerita tentang dasar-dasar logika, ditulis oleh Yudi Latif dengan harapan agar ada keharusan-keharusan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang dapat dijalankan dengan benar oleh seluruh komponen dengan sebutan civil religion. (R10)
Oleh: Rio Sidauruk (contributor) / Ludhy Cahyana (editor)