Balikpapan (24/5). DPP LDII bekerja sama dengan DPW LDII Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pelatihan jurnalistik mahir dasar. Kegiatan itu dipusatkan di Pondok Pesantren Bairuha, Balikpapan, Kaltim, pada 24-26 Mei 2024. Kegiatan itu, diikuti sebanyak 171 peserta se-Pulau Kalimantan dan Sulawesi Selatan. ** Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi menyatakan, kegiatan itu merupakan program DPP LDII yang bertujuan agar generasi muda LDII di Kalimatan, memiliki kemampuan dasar jurnalistik yang baik, dan bijak dalam bermedia sosial, “LDII yakin bahwa dengan kemampuan jurnalistik yang baik, peserta akan mampu menjaga integritas berita dan memerangi penyebaran informasi palsu yang merugikan masyarakat,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, DPD LDII Bontang mengirim enam peserta. Salah satu peserta dari DPD LDII Bontang Mohammad Ali Akbar mengatakan, dengan adanya pelatihan itu diharapkan mampu mengembangkan ilmu yang didapat. Tak hanya itu, mereka juga diharapkan mampu mengembangkan dan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) LDII News Network (LINES) di tempatnya masing-masing.
“Selama kami mengikuti pelatihan ini banyak sekali ilmu yang kami dapat. Kami juga mendapat amanah untuk bisa kembali menyampaikan materi yang kami dapat saat kembali ke daerah. Selain itu, diharapkan mampu berkontribusi menyiarkan kontribusi LDII,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelatihan tersebut dibagi menjadi tiga kelas, yakni jurnalistik tulis, yaitu belajar menulis berita yang akan menghasilkan berita tulis maupun foto dan ditayangkan di website LDII maupun media massa. “Adapun kelas kedua, yaitu kelas jurnalistik TV. Kelas ini mengajarkan bagaimana cara membuat konten sesuai standar dan kaidah jurnalistik,” tambahnya.
Adapun yang ketiga yaitu kelas media sosial. Kelas media sosial merupakan kelas yang paling banyak peminatnya, dengan jumlah peserta hampir setengah dari total jumlah peserta. Dia mengajak para peserta untuk semangat memperdalam ilmu yang telah disampaikan dan dapat mengimplementasikannya.
“Generasi muda perlu diajak beramal saleh. Saat ini adalah eranya anak muda, mereka yang menguasai teknologi. Mereka lebih dekat dengan sosial media dibandingkan dengan generasi tua. Dengan begitu mereka bisa mengekspresikan diri,” tambahnya.
Ia menambahkan, pelatihan jurnalistik itu sebagai upaya meningkatkan literasi media generasi muda LDII. Narasumber yang dihadirkan bekerja di berbagai media dan perusahaan yang berkaitan dengan pemberitaan dan industri kreatif. “Sekarang ini memang eranya medsos, selain media massa dan TV. Era medsos sekarang saat ini memang kelasnya anak muda,” jelas Ali (Ali Akbar/LINES)