MAKASSAR – Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dinilai menjadi peluang bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk memasarkan barang dan jasanya. Karena itu, para pelaku UKM harus meningkatkan kualitas SDM.
Hal ini mengemuka dalam diskusi antara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel Syamsu Alam Ibrahim dengan Tim UKM Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Selasa (29/3/2016)
Pertemuan tersebut dihadiri Ketua LDII Sulsel Hidayat Nahwi Rasul, Wakil Ketua Sanusi Fattah, dan Wakil Sekretaris Ilmaddin Husain.
Menurut Sanusi Fattah, saat ini LDII memiliki 50 unit UKM di Sulsel. Untuk membesarkan UKM ini, kata Sanusi, LDII akan Sulsel membentuk UKM Center. “Pertama, UKM ini perlu mendapat bimbingan pengurusan perizinan atau legalitas,” kata Sanusi.
Kedua, lanjut sanusi, pelaku UKM ini perlu mendapat pelatihan permodalan atau akses mendapatkan pembiayaan.
“Ketiga, mereka perlu dilatih terkait teknologi produksi. Keempat, pelaku UKM ini perlu mendapat pelatihan pengemasan produk. Kelima, perlunya pelatihan pemasaran,” kata dosen Pascasarjana Fakultas Ekonomi Unhas ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel mengatakan, pihaknya berkewajiban memberi bimbingan perihal program dan kegiatan UKM. “Rencana LDII menyelenggarakan pelatihan manajemen keuangan, pengemasan, dan pemasaran merupakan program tahunan kami,” ujarnya.
Ia menuturkan, di tahun 2016 ini, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengeluarkan program penciptaan wirausahawan baru yang berbasis pedesaan. “Kami siap melatih para wirausahawan baru, terkait akses permodalan,” ujarnya.
Rencananya, pada April 2016 mendatang, Dinas Koperasi Sulsel dan LDII Sulsel akan menggelar pelatihan bagi para pelaku UKM. Bersamaan dengan pelatihan, UKM Center LDII akan dilaunching. (*)