Tabanan – Hari Minggu biasanya digunakan sebagian orang untuk berekreasi mengunjungi sejumlah objek wisata. Atau sekadar kumpul makan bersama keluarga. Namun, tidak dengan H. Fathol Hadi, S.KM, koordinator Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPW LDII Bali. Ia memilih keliling menyambangi rumah kaum duafa di Kabupaten Tabanan dan Jembrana, Bali.
Usai salat subuh, Fathol bergegas memanasi mesin mobil yang akan digunakan menyerahkan bantuan ke Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Jembrana. Di dalam mobil sudah terisi sembako seperti beras, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya. Fathol tidak sendiri, ia bersama istri dan anggota rombongan lainnya.
Jarak Kota Denpasar – Tabanan sejauh 22 kilometer ditempuh 40 menit. Sesampainya di Tabanan, udara sejuk dan sinar hangat matahari pagi menyapa Fathol dan rombongan. Mereka disambut Ketua DPD LDII Kabupaten Tabanan, Maulana Sandijaya, S.Pd., M.Si. Fathol dan Sandi langsung menuju ke tempat Ahmad Susanto, salah satu penerima bantuan. Bekas air hujan semalam membuat halaman tergenang dan licin.
Di rumah kos sederhana itu Fathol disambut senyum ramah pemilik rumah. Sementara ayah Santo yang terserang stroke hanya melambaikan tangan dari kejauhan.
“Saya bersama rombongan dari Denpasar membawa amanah dari donatur DPW LDII Bali untuk menyerahkan bantuan,” ujar Fathol sambil menyerahkan paket sembako yang sudah dikemas dalam kantong.
Santo dan keluarga tampak ceria. Berkali-kali ia mengucapkan syukur sebagai tanda terima kasih. Menurut Fathol, selain untuk duafa, bantuan juga diberikan kepada mereka yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19. Banyak pekerja pariwisata di Bali yang gaji dikurangi, bahkan dirumahkan karena pandemi.
Ke depan, ia berharap ada donatur lain yang memiliki rezeki lebih ikut memberikan tali asih pada warga yang membutuhkan. Bantuan ini tidak hanya di Tabanan, tapi juga kabupaten/kota lain se-Bali. Bahkan, Fathol bersama tim menyerahkan bantuan hingga ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Tujuannya yakni menolong mereka yang membutuhkan.
“Kami berharap bantuan ini bisa membantu kaum duafa dan warga terdampak,” imbuhnya.
Sementara itu, Ahmad Susanto, salah satu penerima bantuan menyampaikan terima kasih atas kepedulian DPW LDII Bali. Pria yang kesehariannya jualan makanan ringan keliling itu mengaku pandemi sangat mempengaruhi kondisi perekonomiannya. Maklum, banyak sekolah tutup, sehingga harus jualan keliling dari kampung satu ke kampung lainnya.
“Saya sekeluarga mendoakan, semoga pihak yang memberikan bantuan rezekinya dilancarkan serta diganti yang lebih banyak dan barokah,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Sandi juga mengapresiasi bantuan yang diserahkan DPW LDII Bali. Menurutnya bantuan berisi beras, minyak, dan bahan pokok lainnya itu sangat berarti di masa pandemi. Terlebih mereka yang mendapat bantuan adalah warga dengan lanjut usia (lansia). Sebagian lagi terkena penyakit berat seperti stroke dan lumpuh.
“Kami DPD LDII Tabanan mendukung penuh program LDII Bali peduli kepada kaum duafa dan warga yang terdampak pandemi,” tegas Sandi.
Setelah menyerahkan bantuan dari Tabanan, Fathol dan rombongan menuju ke Jembrana, kabupaten paling barat Pulau Bali. Jarak tempuh ke Jembrana membutuhkan waktu selama 3 jam. Meski jauh, Fathol terlihat bersemangat. (Sandijaya/Wicak)
Oleh: Sandi Jaya (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)