PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

Akademisi: Keajaiban Sumpah Pemuda Hilang Bila Hak Sipil Tak Dipenuhi

in Berita Nasional, Headlines, Nasional
421
0
Akademisi: Keajaiban Sumpah Pemuda Hilang Bila Hak Sipil Tak Dipenuhi
590
SHARES
2.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (28/10). Peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan sebuah keajaiban awal abad 20. Ketika para pemuda mengajukan konsep sebuah bangsa baru, Indonesia. Padahal negara Indonesia saat itu belum berdiri, dan baru terbetuk 17 tahun kemudian.

“Sebagai sebuah keajaiban, semangat Sumpah Pemuda juga harus kita lestarikan. Mengingat para pemuda saat itu menyadari, bahwa bangsa Indonesia lahir dari perbedaan dan membutuhkan toleransi yang besar,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Tanpa toleransi yang besar, bangsa yang terdiri dari ratusan suku dan bahasa, serta beragam agama dan kepercayaan akan runtuh dalam mengarungi zaman. Chriswanto mengingatkan, Hari Sumpah Pemuda menjadi pengingat pentingnya saling menghormati, menghargai, dan bergotong-royong seluruh elemen bangsa.

Para pendiri bangsa, membangun negeri ini dengan sifat inklusif atau terbuka, “Bukan untuk mengucilkan kelompok-kelompok tertentu karena alasan agama ataupun keyakinan. Bukan juga negeri yang etnonasionalisme, yang hanya diperuntukkan untuk suku tertentu saja,” imbuh Chriswanto.

Jadi tidak tepat, bila anak negeri dipersekusi karena keyakinannya. Padahal mereka sebagai masyarakat sipil juga memiliki konstribusi yang besar. Senada dengan Chriswanto, Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistiyono, mengatakan imajinasi pada pemuda mengenai sebuah bangsa dan wilayah yang disebut Indonesia tersebut menjadi ikatan yang kuat untuk mengusir kolonoalisme.

“Dalam bayangan mereka, bangsa Indonesia yang kelak lahir itu dapat mewujudkan antitesa kolonialisme yang menciptakan ketimpangan sosial dan ketidakadilan,” pungkas Singgih. Ide mereka yang tertuang dalam Sumpah Pemuda menjadi terobosan baru, bahwa kesadaran mengenai pluralisme melahirkan semangat bersatu.

Persoalannya, saat ini menurut Singgih adalah bagaimana menjaga kemajemukan itu agar tetap lestari dan menjadi keajaiban dunia, “Ya kuncinya adalah toleransi. Tidak mengharamkan perbedaan saling menghormati perbedaan, bisa hidup berdampingan dalam perbedaan. Karena bangsa Indonesia lahir karena perbedaan, lahir karena adanya toleransi terhadap suku, ras, dan agama,” ujarnya.

Selain tolerasi, Singgih mengingatkan dalam menjaga pluralisme sangat penting untuk memiliki kesabaran. Menurutnya semua pihak harus memiliki kesabaran sosial, “Setiap individu bisa memiliki sifat sabar, namun sebagai kelompok bisa mudah terpicu amarahnya sehingga menciptakan konflik,” ujar Singgih.

Ia menyitir pahlawan nasional Sam Ratulangi, bahwa syarat penting untuk terbangunnya bangsa Indonesia adalah kesabaran sosial, “Toleransi dan pengendalian diri menjadi penting untuk menjaga kemajemukan agar Indonesia tidak bubar,” pungkas Singgih yang juga Ketua DPP LDII.

Semangat nasionalisme para pemuda pada 28 Oktober 1928, melahirkan semangat untuk merdeka. Saat berfokus mengusir penjajah, rakyat Indonesia belum memikirkan mengenai persoalan keadilan dan kesejahteraan.

“Ketika Indonesia merdeka, dan rasa nasionalisme berhasil jadi landasan bagi perjuangan untuk melawan kolonialisme dan penindasan yang lain, maka setelah merdeka pertanyaannya bukan lagi nasionalisme, tapi bagaimana negara yang merdeka ini bisa mewujudkan keadilan, menciptakan rasa keadilan, dan menghilangkan ketidakadilan,” paparnya.

Persoalan kemudian, bagaimana negeri yang telah terwujud mampu menciptakan tujuan negara, yang di dalam termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yakni “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia”.

Menurut Singgih, sangat sulit mempertahankan nasionalisme bila ketidakadilan muncul di mana-mana dan jurang sosial menganga, “Hal tersebut bisa memicu munculnya disintegrasi bangsa,” ujarnya. Oleh sebab itu, sebagai negara yang merdeka, maka semangat mewujudkan _civil state_ atau _welfare state_ menjadi isu pokok yang harus diwujudkan pemerintah. Di mana pemerintah terus berusaha memenuhi hak-hak sipil warganya, mulai dari pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan kebutuhan lainnya.

Related Posts

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Bogor, LDII Gelar Sosialisasi Penanaman Modal Syariah
Berita Nasional

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Bogor, LDII Gelar Sosialisasi Penanaman Modal Syariah

by eko nuansa
November 24, 2023
0

Bogor – DPD LDII Kabupaten Bogor bekerja sama dengan tokoh masyarakat dan PNM (Permodalan Nasional Madani) menggelar acara "Sosialisasi Program PNM untuk...

Read more
Ketum LDII Ingatkan Kebebasan dalam Demokrasi Harus Dahulukan Kebajikan
Berita Nasional

Ketum LDII Ingatkan Kebebasan dalam Demokrasi Harus Dahulukan Kebajikan

by eko nuansa
November 24, 2023
0

Jakarta (23/11). Kualitas demokrasi harus terus diperbaiki bila bangsa Indonesia meyakini sistem tersebut merupakan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di balik kebebasan...

Read more
Mendag Zulhas Tegaskan Perlu SDM Unggul untuk Ekonomi Produktif
Berita Nasional

Mendag Zulhas Tegaskan Perlu SDM Unggul untuk Ekonomi Produktif

by eko nuansa
November 16, 2023
0

Jakarta (7/11). Usai mendampingi Presiden pada pembukaan Rakernas, Menteri Perdagangan Zulhas juga memberikan pembekalan materi kepada peserta Rakernas LDII 2023, di Grand...

Read more
Bappenas: Kesehatan dan Pendidikan Anak Jadi Kunci Kesuksesan Raih Indonesia Emas 2045
Berita Nasional

Bappenas: Kesehatan dan Pendidikan Anak Jadi Kunci Kesuksesan Raih Indonesia Emas 2045

by eko nuansa
November 16, 2023
0

Jakarta (7/11). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan jika Indonesia ingin mencapai bonus demografi harus memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan....

Read more
Presiden Jokowi: Butuh Kepemimpinan yang Kuat Wujudkan Indonesia Emas 2045
Berita Nasional

Presiden Jokowi: Butuh Kepemimpinan yang Kuat Wujudkan Indonesia Emas 2045

by eko nuansa
November 7, 2023
0

Jakarta (7/11). Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII pada Selasa (7/11) di Ballroom Gedung Serba Guna (GSG) Pondok Pesantren (Ponpes)...

Read more
Ketum LDII Soroti Kesinambungan Solusi Masalah Bangsa dalam Rakernas
Berita Kegiatan

Ketum LDII Soroti Kesinambungan Solusi Masalah Bangsa dalam Rakernas

by eko nuansa
November 6, 2023
0

Jakarta (5/11). DPP LDII bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 7-9 November 2023. Rakernas tersebut bertujuan mempertajam dan mengevaluasi program kerja,...

Read more
Currently Playing

Trending

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Bogor, LDII Gelar Sosialisasi Penanaman Modal Syariah
Berita Nasional

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Bogor, LDII Gelar Sosialisasi Penanaman Modal Syariah

1 week ago
Ketum LDII Ingatkan Kebebasan dalam Demokrasi Harus Dahulukan Kebajikan
Berita Nasional

Ketum LDII Ingatkan Kebebasan dalam Demokrasi Harus Dahulukan Kebajikan

1 week ago
Mendag Zulhas Tegaskan Perlu SDM Unggul untuk Ekonomi Produktif
Berita Nasional

Mendag Zulhas Tegaskan Perlu SDM Unggul untuk Ekonomi Produktif

2 weeks ago
Bappenas: Kesehatan dan Pendidikan Anak Jadi Kunci Kesuksesan Raih Indonesia Emas 2045
Berita Nasional

Bappenas: Kesehatan dan Pendidikan Anak Jadi Kunci Kesuksesan Raih Indonesia Emas 2045

2 weeks ago
Presiden Jokowi: Butuh Kepemimpinan yang Kuat Wujudkan Indonesia Emas 2045
Berita Nasional

Presiden Jokowi: Butuh Kepemimpinan yang Kuat Wujudkan Indonesia Emas 2045

4 weeks ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: ldiidev313@gmail.com

Follow Us

Recent News

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Bogor, LDII Gelar Sosialisasi Penanaman Modal Syariah

Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Bogor, LDII Gelar Sosialisasi Penanaman Modal Syariah

November 24, 2023
Ketum LDII Ingatkan Kebebasan dalam Demokrasi Harus Dahulukan Kebajikan

Ketum LDII Ingatkan Kebebasan dalam Demokrasi Harus Dahulukan Kebajikan

November 24, 2023

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Designed by LataniyaWeb

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In