PALING UPDATE
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Nuansa Persada
No Result
View All Result
Home Jejak Islam

Ada Sirine “Nguuk” di Masjid Agung Baitunnur Blora

in Jejak Islam
422
0
586
SHARES
2.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

masjid_blora

MASYARAKAT Kabupaten Blora tentunya tak asing lagi dengan Masjid Agung Baitunnur, masjid yang terletak di tengah Kota Blora, yakni di alun-alun barat Kota Blora. Masjid tertua di Blora ini berdiri pada masa kepemimpinan Mataram, yaitu pada zaman pemerintahan Sultan Agung antara tahun 1613-1645.

Masjid ini dulunya dikenal dengan nama Masjid Doro Ndekem (Merpati duduk-red), karena pada saat berdirinya letak tanahnya lebih rendah dibanding alun-alun kota tersebut, sehingga tampak seperti burung merpati yang sedang duduk (Ndekem-bahasa Jawa-red).

Sebagaimana kebiasaan pada zaman dahulu, alun-alun adalah sebagai tempat yang strategis suatu pemerintahan. Sehingga kegiatan apapun selalu dipusatkan di situ. Dengan pertimbangan itulah maka Pangeran Pojok yang saat itu merupakan salah satu panglima perang, memutuskan membangun masjid di seputar alun-alun.

Saat ini masjid yang berluas kurang lebih 2 ribu meter persegi ini sudah masuk cagar budaya dan merupakan aset sejarah nasional, bersama lima masjid tertua di Jawa Tengah. Oleh sebab itulah keaslian di dalam masjid ini sampai sekarang masih terjaga. Seperti ruang atas masjid yang letaknya di bawah kubah utama. Lokasi yang dahulu menjadi tempat penyimpanan kitab dan pusaka serta bersemedi masih tetap terpelihara rapi.

Namun dalam perkembangan zaman Masjid Baitunnur ini, mengalami perubahan yang cukup banyak. Diantaranya yang sangat mencolok adalah tambahan tempat ibadah di depan, dan tempat wudhu yang serasa berada di bawah tanah, yaitu di sebelah timur lebih bawah dari ruang masjid utama.

Ada satu kebiasaan unik dan sangat dinanti-nantikan warga muslim Blora setiap bulan Ramadhan, yaitu bunyi sirine kuno nguuk peninggalan Belanda, yang menandai telah masuk waktu berbuka puasa atau imsak. Suara sirine ini akan menggema cukup keras dan terdengar sampai sejauh 5 kilometer lebih.

Bunyi sirine ini selalu mendahului suara adzan maghrib dari masjid manapun yang ada di Blora. Sebab suara sirine yang sering disebut “nguuk” oleh warga Blora ini dijadikan rujukan semua masjid dan musholla. Setelah sirine berbunyi, Masjid Agung Baitunnur seketika langsung mengumandangkan adzan maghrib, dan adzan maghrib Masjid Agung Baitunnur ini menjadi rujukan bagi masjid-masjid dan musholla lainnya di Blora untuk segera mengikuti mengumandangkan adzan.

Jika Masjid Agung Baitunnur belum adzan maka masjid yang lain juga belum adzan. Masjid yang lain akan bersahut-sahutan mengumandangkn adzan ketika Masjid Agung telah selesai mengumandangkan adzan. Oleh karena itu setiap sore suara sirine itu selalu dirindukan seluruh warga Blora mendekati waktu berbuka. Hal ini menjadi salah satu ciri khas nuansa ramadhan di Kota Blora. Bahkan konon bunyi sirine itu bisa terdengar lebih jauh misalnya sampai Kecamatan Tunjungan dan lainnya. Atau di desa-desa pelosok di wilayah Kecamatan Kota. Semakin jauh dan sepinya suasana desa konon suara sirine itu semakin jelas terdengar. Sehingga sirine ini dirasa efektif untuk menandai saatnya berbuka puasa dan waktu imsak.

Entah siapa yang memulai menggunakan suara sirine itu sebagai penanda buka puasa, soalnya hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun di wilayah Blora. Yang pasti sudah sangat lama sirine itu difungsikan seperti ini.

Pada zaman kolonial Belanda dahulu suara sirine ini digunakan untuk tanda pemberlakuan jam malam. Setelah sirine berbunyi, semua warga dilarang keluar rumah dan sebagai tanda bahaya yakni adanya serangan dari penjajah. Sirine dibunyikan dengan harapan warga berkemas dan para pejuang bersiap menghadapi musuh. Sehingga kondisi dahulu dengan sekarang sangat berbeda fungsinya.

Jika dahulu warga sangat tidak berharap sirine tersebut dibunyikan, sebab jika sirine itu dibunyikan maka akan ada bahaya yang datang. Tetapi kini selama ramadhan bunyi sirine itu selalu dinantikan untuk pertanda waktunya berbuka puasa. Selain saat ramadhan, sirine ini juga dibunyikan saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi setiap tanggal 17 Agustus di Alun-alun Blora. //**

Related Posts

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru
Berita Daerah

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

by eko nuansa
January 31, 2023
0

Jakarta (31/1). Seabad usia Nahdlatul Ulama (NU) memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap perjalanan bangsa dan negara Indonesia. NU menjadi inspirasi bagi...

Read more
Ketua Ponpes Budi Utomo Surakarta Suarakan Kerukunan Umat Beragama
Berita Daerah

Ketua Ponpes Budi Utomo Surakarta Suarakan Kerukunan Umat Beragama

by eko nuansa
December 29, 2022
0

Solo (28/12). Ratusan guru yang tergabung dalam Forum Keluarga Besar Guru Muslim SMA Surakarta memadati Gedung Majelis Tafsir Alqur’an Kota Solo, Kamis...

Read more

Trending

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru
Berita Daerah

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

2 days ago
LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern
Berita Daerah

LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern

1 week ago
Kejati Jawa Timur Berpesan Kepada Santri LDII Agar Selalu Sadar Hukum
Berita Daerah

Kejati Jawa Timur Berpesan Kepada Santri LDII Agar Selalu Sadar Hukum

1 week ago
Hindari Meningkatkan Kehamilan di Luar Nikah, Begini Solusi LDII
Berita Daerah

Hindari Meningkatkan Kehamilan di Luar Nikah, Begini Solusi LDII

2 weeks ago
LPOI dan LDII Ingin Agar Persaudaraan Umat Islam Semakin Kuat
Berita Daerah

LPOI dan LDII Ingin Agar Persaudaraan Umat Islam Semakin Kuat

3 weeks ago
Nuansa Persada

Majalah Resmi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hubungi kami untuk layanan iklan online: 083879577604

Follow Us

Recent News

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

Seabad NU Menjadi Inspirasi Ormas Islam dalam Membangun Peradaban Baru

January 31, 2023
LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern

LDII Kecam Pembakaran Kitab Suci Karena Bisa Memicu Kehancuran Peradaban Modern

January 25, 2023

ARSIP

  • Iklan
  • Privacy & Policy
  • Kontak

© 2021 - Managed by Nuansa Persada

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Energi
  • Fa Aina Tadzhabun
  • Iptek
  • Apa Siapa
  • Digital
  • Hukum
  • Jejak Islam
  • Kesehatan
  • Kisah Teladan
  • Laporan
  • Lentera Hati
  • Liputan Khusus
  • Lintas Daerah
  • Resonansi
  • Olah Raga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Remaja
  • Siraman Rohani
  • Khutbah (PDF)
    • Khutbah Jumat Bahasa Arab
    • Idul Fitri Bahasa Arab
    • Idul Fitri (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (ust. Imam Rusdi)
    • Idul Adha (ust. Aceng Karimullah)
    • Idul Fitri (Kediri 2017)

© 2021 - Managed by Nuansa Persada

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In