MAKASSAR – Peranan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat besar terhadap perkembangan dan pertumbungan ekonomi di suatu daerah. Karenanya, Kementerian Koperasi dan UKM mengeluarkan program untuk mengatasi berbagai persoalan UKM di lapangan.
“Sesuai data statistik, jumlah UMKM di Sulsel sebanyak 916.000 unit. Sedangkan jumlah koperasi yang aktif sekitar 5.600 unit,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel Syamsu Alam Ibrahim saat menghadiri peluncuran UMKM Center LDII Sulsel di Hotel Aswin, Jalan Gunung Latimojong, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (12/4/2016).
Peluncuran UMKM Center LDII Sulsel ini dirangkaikan dengan pelatihan yang diikuti 60 pelaku usaha se-Sulsel.
Pihaknya menuturkan, Gubernur Sulsel di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) telah mencanangkan penciptaan 20 wirausahawan baru tiap desa tiap tahun.
Syamsu Alam menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar 7,16 persen. Angka tersebut diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,8 persen. “Setelah kita kaji, UMKM dan koperasi memberikan kontribusi yang cukup besar,” ujar dia.
Ia melanjutkan, UMKM dan koperasi bisa menyerap banyak tenaga kerja. “Karena itu, Kementerian Koperasi mengeluarkan program untuk mengatasi persoalan yang dihadapi pelaku UMKM,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua LDII Sulsel Hidayat Nahwi Rasul mengemukakan, UMKM Center yang LDII luncurkan adalah upaya strategis mengatasi persoalan para pelaku UKM. “Ini kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas skill dan manajemen pelaku UMKM, terutama yang berada dalam lingkungan LDII,” ujarnya.
Ia menguraikan, LDII sebagai civil society ikut berkontribusi dalam kehidupan ekonomi yang saat ini telah memasuki era MEA.”UMKM Center LDII Sulsel ini adalah sebuah lembaga yang menjadi badan konsultatif bagi pelaku usaha kecil yang ada di LDII Sulsel, sehingga kita memiliki ketahanan ekonomi dan survival yang tinggi,” kata Hidayat.
Pihaknya menjelaskan, melalui UMKM Center ini, diharapkan pelaku usaha mendapatkan pengetahuan tentang manajemen, kualitas produksi, teknologi kemasan, dan sumber pendanaan yang murah, dan pasar yang sustainability.
Adapun Ketua UMKM Center LDII Sulsel Sanusi Fattah menuturkan, UMKM Center LDII ini diharapkan memfasilitasi pelatihan yang mendukung peningkatan skill pelaku usaha. “Antara lain pelatihan perizinan, permodalan, teknologi produksi, pelatihan kemasan, dan pemasaran,” ujarnya. (*)